Memasuki musim pancaroba dengan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Lamongan, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025-2026, yang dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana, serta pemberangkatan pasukan kesiapsiagaan bencana, di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Senin (17/11). Pada kesempatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menegaskan terkait pentingnya meningkatkan sinergitas, kewaspadaan, serta mitigasi, melalui 7 elemen strategis dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

Adapun ketujuh elemen tersebut meliputi (1) meningkatkan sinergitas dan integrasi dalam mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, (2) memperkuat pendekatan preventif kepada masyarakat, (3) memperisapkan mental dan fisik, (4) melaksanakan pelatihan internal dan terpadu. Selanjutnya, (5) melakukan pengecekan sarana dan prasarana secara berkala untuk memastikan selalu dalam kondisi siap pakai, (6) memeperkuat komunikasi antar-kecamatan guna meningkatkan kewaspadaan, serta (7) memperkuat sistem informasi, pelaporan dini, dan jalur komunikasi cepat agar setiap ancaman dapat dilaporkan secara segera.
"Indeks Ketahanan Daerah di Kabupaten Lamongan pada tahun 2024 telah mencapai angka 0.64 atau masuk dalam kategori baik. Hal ini menandakan bahwa Lamongan sudah semakin adaptif, waspada, serta tangguh, dalam kapasitas penanggulangan bencana. Tujuh langkah tersebut menjadi pondasi penting dalam menciptakan Lamongan yang semakin kuat, solid, serta mampu meminimalisir risiko bencana, yang nantinya akan berdampak pada keselamatan dan kenyamanan warga Lamongan," tutur Bupati Yes.

Disampaikan juga oleh Pak Yes, Lamongan terus memperkuat mitigasi bencana baik secara struktural maupun non-struktural. Harapannya melalui langkah mitigasi tersebut, mampu memperkuat kapasitas dalam mengenali ancaman, serta merespons kedaruratan secara cepat, melalui edukasi yang tepat dari tingkat keluarga hingga komunitas.
"Mitigasi bencana dalam aspek struktural diterapkan melalui langkah taktis dalam penanganan tanggul kritis dan tanggul jebol, normalisasi rawa dan sungai, pengerukan saluran perkotaan, hingga pengoperasian pompa banjir. Sementara itu, untuk mitigasi non-struktural dilakukan dengan pembinaan terhadap 96 desa tangguh bencana, sosialisasi, dan edukasi kebencanaan pada masyarakat rentan dan peserta didik, hingga kerja bakti di wilayah saluran Bengawan. Mari kita bersama-sama mewujudkan Lamongan sebagai kabupaten yang sejahtera, tangguh, dan siap menghadapi dinamika alam," imbuh Bupati Yes.
Dilaporkan oleh Sekretaris Daerah, Moh. Nalikan, dengan mengusung tema "Sinergi untuk Lamongan Tangguh", apel kesiapsiagaan ini bertujuan untuk memberikan respons terhadap cuaca ekstrem, sehingga munculnya risiko kerugian dan kerusakan bisa diminimalisir. Harapannya baik masyarakat serta seluruh instrumen di Kabupaten Lamongan, mampu membangun presepsi yang sama bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana adalah tanggung jawab bersama, dalam mewujudkan Lamongan yang aman, nyaman, dan sejahtera.
Sumber : @prokopimkab.lamongan