Kabupaten Lamongan mendapatkan alokasi rehabilitasi irigasi terbanyak di Jawa Timur, yakni sebanyak 16 titik melalui Instruksi Presiden (Inpres) Tahap II bidang sumber daya air. Dijelaskan Bupati YES saat membuka Sosialisasi Rehabilitasi Daerah Irigasi Bengawan Solo, Selasa (23/9) di UPT PSDA Kuro, hal ini menjadi penegasan komitmen Lamongan dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Pak Yes optimis perbaikan jaringan irigasi akan berdampak langsung pada peningkatan capaian tanam. Hingga akhir tahun, target tanam 192.323 hektare optimis tercapai, dengan capaian sementara sudah berada di kisaran 61–62 persen.
“Dengan saluran Bengawan Jero dan Bengawan Solo yang lancar, produktivitas pertanian kita akan semakin meningkat menuju swasembada pangan Lamongan,” ujarnya.
Lebih lanjut Bupati YES menjelaskan rehabilitasi jaringan irigasi ini berperan penting sebagai upaya pemenuhan pangan. Upaya tersebut meliputi normalisasi saluran irigasi primer, sekunder, hingga tersier yang menjadi penopang utama produktivitas pertanian Lamongan.
“Dalam rangka pemenuhan pangan khususnya di Kabupaten Lamongan, kita melakukan normalisasi berbagai saluran irigasi baik primer, sekunder maupun tersier. Tahun ini melalui proyek Inpres irigasi, kita mendapatkan dana cukup besar sekitar Rp69 miliar dan tentu akan kita manfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Pak YES.
Sebagai tanda dimulainya pengerjaan, Pak Yes hari ini turut melakukan groundbreaking rehabilitasi saluran sekunder Bengawan Solo di Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah. Momentum ini menandai komitmen nyata pemerintah pusat dan daerah dalam mengawal ketahanan pangan Lamongan secara masif dan berkelanjutan.
Sumber : @prokopimkab.lamongan